Jember, Memonusantara.com Cepatnya Sibawi sembuh sepertinya tidak lepas dari sikap ikhlas dengan kondisi yang dialami kakek 73 tahun asal Kecamatan Sukowono itu.
Hal itu diakui oleh dokter yang menanganinya.
“Dari beberapa pengalaman pasien yang cepat sembuh dari Covid-19, mereka yang pasrah dengan keadaan dan nrimo,” tutur dr. Retna Dwi Puspitarini, Sp.P.
Kondisi itu berbeda dibandingkan dengan pasien yang memberontak tidak mau diisolasi dan semacamnya.
Retna mengatakan, penanganan pasien Covid-19 tidak semudah anggapan banyak orang. Ada banyak faktor yang perlu diperhitungkan.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh tim medis. Pertama, mencari pola untuk menangani Covid-19. Kedua, mempertimbangkan segi psikologis pasien. Terapi Covid-19 harus melibatkan tim.
Ketiga, sikap pasrah pasien dengan keadaan yang dialaminya. Serta, perlu dipikirkan juga mengenai penyakit penyerta. Seperti kencing manis, tekanan darah tinggi, kegemukan, serta usia tua.
Pasien Covid-19 yang masuk rumah sakit kebanyakan mengalami stres. Karena itu tim medis berupaya mengurangi stres pasien.
Penanganan pasien pun dilakukan oleh perawat psikologi. “Setiap kali ada pasien masuk rumah sakit, selalu kita berikan motivasi,” katanya, Jum’at, 12 Juni 2020.
Stres juga dialami pasien yang sudah lama dirawat. Pasien ini berikan psikoterapi oleh tim medis.
Tim medis juga melakukan pola baru penanganan terhadap pasien. Awalnya pasien tidak bisa menghirup udara segar, berjemur, maupun olahraga. “Akhirnya pihak rumah sakit melakukan kegiatan tersebut,” ujarnya.(sug/ming)
Posting Komentar untuk "Kisah Kesembuhan Pasien Covid-19 Kakek Berumur 73"