Jember,
MEMONUSANTARA.com Pemerintah
Kabupaten Jember memberikan perhatian kepada sejumlah kelompok masyarakat
rentan, untuk bersama bangkit dengan masyarakat lainnya.
Kelompok masyarakat itu diantaranya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), penyintas Wamena, anak jalanan, perempuan korban kekerasan, mantan warga binaan Lapas, anak jalanan, dan lainnya.
Kelompok masyarakat itu diantaranya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), penyintas Wamena, anak jalanan, perempuan korban kekerasan, mantan warga binaan Lapas, anak jalanan, dan lainnya.
Perhatian pemerintah dalam bentuk
bantuan stimulan tersebut diberikan pada Sabtu, 21 Desember 2019, di Pandapa
Wahyawibawagraha.
Selain berupa peralatan kerja,
pemerintah daerah memberikan stimulan berupa pelatihan kerja kepada mereka.
Berbagai pihak digandeng untuk melakukan
pembinaan. Mulai dari Dinas Sosial, Kementerian Agama, Lapas Jember, UPT Balai
Diklat Dinasker Jawa Timur. Tidak ketinggalan Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil.
Seperti para para penyintas Wamena,
mereka diberi pelatihan dan berbagai peralatan sesuai dengan keahlian mereka.
Demikian pula dengan dokumen adminduk, yang diurus tuntas oleh pemerintah. Anak
mereka yang masih sekolah juga mendapatkan beasiswa dari pemerintah.
“Mereka dibantu untuk kepentingan
sekolahnya, setiap anak mendapatkan bantuan satu juta dua ratus ribu,” terang
Bupati Jember, dr.Hj. Faida, MMR.
“Setiap keluarga dibantu satu juta
rupiah dan sembako, untuk memastikan mereka disini bisa bekerja sesuai keahlian
masing-masing,” imbuhnya.
Sementara untuk anak jalanan, pemerintah
telah memberikan pelatihan kepada mereka. Kini mereka juga telah bekerja, yang
kebanyakan bekerja di bengkel dan pencucian mobil.
Untuk kelompok perempuan mantan buruh
migran yang balik ke Jember dan perempuan korban kekerasan, pemerintah
memberikan pelatihan. Mereka memilih pelatihan memasak dan menjahit.
“Supaya bisa mandiri dan bangkit dari
keterpurukan,” tutur bupati.
Bagi mereka yang telah lulus pelatihan,
mereka mendapatkan sertifikat. Mereka juga mendapat bantuan stimulant seperti
mesin jahit dan peralatan lainnya. “Supaya mereka bisa langsung bisa usaha
mandiri,” terang bupati.
Perhatian yang sama diberikan kepada
mantan warga binaan Lapas Jember. Mereka mendapat pelatihan dan bantuan
peralatan.
“Boleh jadi kemarin mereka salah, tapi
telah menyelesaikan hukumannya. Saat ini kembali di tengah masyarakat, maka
pemerintah juga membantu dengan pelatihan pelatihan dan dibantu alat-alatnya,”
terang bupati.
Agar usaha mereka lancar, para camat
diminta untuk ikut memasarkan usaha yang telah dijalani oleh para mantan warga
binaan tersebut. Camat diminta membantu 3 warga binaan yang menjalankan usahanya.
“Pejabat bukan hadir hanya untuk
mengikuti seremonial, tetapi hadir untuk masyarakat yang perlu sinergitas dan
pendampingan,” kata bupati terkait kehadiran para camat pada acara tersebut.
Pemerintah juga memberikan bantuan untuk
kelompok usaha bersama (kube). Bantuan ini bekerja sama dengan Pemerintah
Provinsi Jawa Timur. Ada 100 kelompok usaha yang mendapatkan bantuan.
Ke depannya usaha-usaha mereka ini
diupayakan mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) agar berkembang lebih baik.
Salah seorang yang mendapatkan perhatian
pemerintah adalah Siti Sutartati. Perempuan ini mendapat pelatihan dan
peralatan tambal ban.
“Saya merasa senang, karena ini bisa
menjadi tambahan mata pencaharian keluarga karena sebelumnya cuman sebagai ibu
rumah tangga,” tuturnya.(sug/ming)
Posting Komentar untuk "Era Bupati Faida Berikan Bantuan Stimulan Kepada Ratusan PMKS "