Jember, MEMONUSANTARA.com Kekeringan yang masih terus terjadi
terutama di wilayah tapal kuda seperti Kabupaten Bondowoso, Banyuwangi,
Lumajang dan tak terkecuali Kabupaten Jember. Di Kabupaten Jember sendiri kekeringan
masih terus berlanjut.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember menyebutkan
ada 8 kecamatan yang masih rawan kekeringan seperti Kecamatan Patrang, Arjasa, Sukowono,
Ledokombo, Silo, Kalisat, Sukorambi, Kaliwates dan Sumbersari. Artinya dari seluruh
wilayah tersebut ada lebih dari 10.000 warga terdampak kekeringan di Jember.
Untuk itu, Polres Jember dan Aksi Cepat Tanggap mendorong segera dilakukan
langkah-langkah serta tindakan untuk mengantisipasi dampak kekeringan yang lebih
parah serta untuk antisipasi jangka panjang jika terjadi kekeringan lagi di tahun
yang akan datang.
Dalam pertemuan antara Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal, SH, SIK, MHum
dan Kepala Cabang ACT Jember M.R Warang Agung pada Selasa (29/10), kedua belah pihak
sepakat untuk bersinergi dan menumakan langkah-langah penanganan kebencanaan
yang ada di jember secara berkelanjutan.
M.R Warang agung selaku Kapala Cabang ACT
Jember menjelaskan bahwa penanganan bencana di jember perlu dilakukan secara berkelanjutan
mulai dari pencegahan hingga penanganan pasca bencana.
“Dalam penanganan
bencana perlu kita lakukan jauh-jauh hari seperti melakukan kegiatan mitigasi bencana
serta edukasi kepada masyarakat tentang potensi bencana di sekitaranya,
sehingga kita bisa meminimalisir korban ketika bencana terjadim,” jelasnya.
Khusus untuk bencana
kekeringan yang sedang melanda wilayah Jember dan sekitarnya, Agung memiliki langkah-langkah
penanganan seperti penanganan jangka pendek berupa distribusi air rutin ke wilayah
krisis air bersih yang bekerjasama dengan BPBD dan PDAM Jember.
“Penanganan jangka
panjang seperti pembuatan sumur dan edukasi masyarakat tentang penggunaan air
serta penyulingan air,” katanya.
Sementara itu
Alfian menyatakan jajaran Polres Jember siap untuk berkolaborasi dan bersinergi
dalam mengatasi masalah kekeringan di jember serta bencana lainnya. Dirinya menyatakan
siap menurunkan tim untuk melakukan survey calon potensi-potensi sumur masyarakat
salah satunya di wilayah Arjasa.
“Kalau untuk masalah
kemanusiaan dan sosial kita tentu siap bersinergi, termasuk kekeringan ini kita
siap support, kita bisa koneksikan dengan kapolsek-kapolsek yang berada di
wilayah terdampak air bersih untuk segera ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Alfian juga
mengungkapkan bahwa perlu adanya solusi jangka panjang, bukan hanya sekedar distribusi
air bersih tapi juga pembangunan jaringan pipa serta sumur masyarakat yang
dapat digunakan untuk jangka panjang.
Posting Komentar untuk "Polres Jember dan ACT Komitmen Lakukan Penanganan Bencana Kekeringan "