Jember,
MEMONUSANTARA.com Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. mengatakan, urusan
angka kematian ibu dan bayi tidak cukup dimaknai dalam peningkatan indeks angka
kematian. Tetapi juga peningkatan kualitas manusia di Jember.
“Ini soal hak hidup masing-masing orang di Jember. Hak untuk selamat ketika hamil dan melahirkan. Hak bagi bayi untuk selamat ketika baru lahir di dunia,” terang Bupati Sabtu, 24 Agustus 2019, di salah satu hotel di Jember.
“Ini soal hak hidup masing-masing orang di Jember. Hak untuk selamat ketika hamil dan melahirkan. Hak bagi bayi untuk selamat ketika baru lahir di dunia,” terang Bupati Sabtu, 24 Agustus 2019, di salah satu hotel di Jember.
Karena itu, Bupati menegaskan, upaya
menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir merupakan konsen untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia.Sebagai masalah hak asasi manusia, bukan
sekedar masalah kesehatan.
Dari konsen tersebut, Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember telah memperbaiki pola program dan kegiatan dengan lebih fokus
pada pendampingan dan pelibatan lintas sektor untuk mendampingi proses
kehamilan dan persalinan.
Fokus program dan kegiatan tersebut
diperlukan karena para ibu hamil tidak menyadari sedang pada posisi risiko
tinggi yang perlu menyiapkan diri sebelum memutuskan untuk hamil.
“Ini yang akan kita perbaiki. Bukan
ketika ada masalah setelah hamil dan melahirkan,” terangnya dalam lokakarya
optimalisasi peran Penakib untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru
lahir di Kabupaten Jember.
Menurut Bupati, anggaran bukan alasan
sebagai hambatan. Karena itu, seluruh ibu hamil di Jember berhak mendapatkan
BPJS Kesehatan dari pemerintah. Anggaran itu juga tersedia bagi tenaga
profesional yang mendampingi ibu hamil di wilayah hingga ke rumah sakit
rujukan.
Tim Penakib (Penurunan Angka Kematian
Ibu dan Bayi) Jember telah dibentuk dengan melibatkan seluruh dokter obgyn dan
dokter anak yang ada di Jember. “Mereka sudah berkomitmen bersama untuk
penyelesaian masalah ini,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Kasi KGM pada
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dr. Sulvy Anggraini, M.Kes, menyampaikan,
salah satu ukuran kemajuan bangsa adalah indeks pembangunan manusianya, dengan
sektor kesehatan menjadi salah satu bagiannya.
Sulvy mengatakan, Dinas Kesehatan
melihat sektor kesehatan itu dari angka harapan hidup, yang salah satunya
adalah angka harapan hidup bagi ibu dan bayi baru lahir. Ia pun mengajak semua
pihak untuk terus berupaya melakukan terobosan dalam mengurangi kematian ibu
dan bayi baru lahir.
“Kabupaten Jember melakukan suatu upaya
terobosan, yaitu adanya audiensi dengan Ibu Bupati untuk optimlisasi forum
Penakib Jember,” ujarnya.
Lokakarya diharapkan menjadi dukungan
lintas sektor dan peran aktif masyarakat untuk mengurangi angka kematian ibu
dan bayi baru lahir.
Sementara itu, Ketua Tim Penakib, dr.
Hud Suhargono, Sp.OG, mengtakan, fokus Penakib pada permasalahan besar
yang sering terjadi pada kematian ibu dan bayi lahir.
Seperti, melakukan pendekatan risiko dan
gawat darurat, memperkuat pencegahan di hulu dan dihilir. “Forum ini mendukung
Dinas Kesehatan, dan bersama-sama melakukan kegiatan menurunkan angka kematian
ibu dan bayi,” pungkasnya.(sug/ming)
Posting Komentar untuk "Bupati Tekankan Dinkes Fokus Pendampingan Proses Kehamilan dan Persalinan Lintas Sektor"