Jember, MEMONUSANTARA.com Kabupaten Jember mendapatkan penghargaan atas hasil
capaian aksi terpadu penanganan konflik sosial tahun 2019 oleh Gubernur Jawa Timur.
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR.,
menyampaikan, penghargaan itu diraih berkat keberhasilan Forkompimda Kabupaten
Jember bersama masyarakat dalam mengatasi kerawanan konflik sosial waktu Pemilu
2019.
Tak hanya itu, terdapat beberapa
kerawanan konflik sosial di Jember yang telah berlalu yaitu demo buruh dan
masalah tambang di Silo yang berhasil dilalui dengan aman dan damai.
“Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri
oleh Bupati dan Wakil Bupati, namun atas sinergisitas semua pihak serta
kedewasaan masyarakat Jember, bahwa pesta demokrasi adalah hal yang biasa ada
yang dan kalah,” tuturnya.
Kedewasaan berpolitik inilah yang
membantu Pemerintah Kabupaten Jember, hingga menerima penghargaan dari Gubernur
Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Penghargaan tersebut diserahkan gubernur
dalam acara peringatan Hari Lahir Pancasila, 01 Juni 2019, di Grahadi Surabaya.
Selain kedewasaan berpolitik,
penghargaan itu diraih oleh tindakan-tindakan yang telah dilakukan dalam
rencana aksi terpadu penanganan konflik sosial. Rencana aksi terpadu yang telah
dilakukan bersama tokoh masyarakat itu berhasil menangani kerawanan konflik
sosial dengan baik.
Jember merupakan wilayah yang cukup
banyak memiliki pondok pesantren. Karena itu, lanjutnya, Forkompimda terlibat
bersama tokoh-tokoh masyarakat mengatasi masalah sosial.
“Bukan pemerintah berhadap-hadapan
dengan masyarakat, tetapi pemerintah bersama masyarakat. Bersama mengatasi
kerawanan konflik sosial dengan adanya kebhinekaan,” ujarnya.
Sejak dulu, Jember dikenal memiliki
potensi kerawanan konflik sosial. Tetapi, dari dulu juga dikenal stabilitas
sosialnya sangat baik. Di sisi lain, demo buruh tahun ini cukup mereda di
Kabupaten Jember. Menurut bupati, organisasi-organisasi buruh di Kabupaten
Jember sudah sangat sadar.
Mereka menyadari bahwa mereka memiliki
saluran yang lancar untuk melaporkan masalah dan konflik buruh. Bahkan, laporan
buruh masuk langsung ke WA bupati dengan lancar.
“Hal ini bisa ditangani dengan teknologi
terkini. Bisa dikomunikasikan dengan cepat dan real time, serta mendapat respon
yang sangat baik,” tuturnya.
Hampir bisa dikatakan, bahwa semua
konflik buruh bahkan buruh asal Jember yang bekerja di luar kota termasuk di
luar negeri dapat terkomunikasikan dengan baik dan sebagian bisa teratasi.
Di Kabupaten Jember sendiri banyak
pegiat media sosial yang membantu mengomunikasikan potensi konflik sosial,
termasuk konflik buruh yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber informasi untuk
ditindaklanjuti.(sug/ming)
Posting Komentar untuk "Kabupaten Jember Terima Penghargaan Gubernur"