Pahamkan Penanganan Anak dengan PJB Litlle Heart Community Gelar Seminar

Jember, MEMONUSANTARA.com Penyakit Jantung tak hanya menyerang orang tua atau usia dewasa saja, banyak kasus penyakit jantung juga dialami anak-anak bahkan usia dini atau bayi.Setiap 1000 kelahiran bayi terdapat 8 kasus dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB)

Namun sebagai orang tua yang “terpilih” jangan khawatir, anak dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB) kini dapat diobati dan ditangani dengan professional asalkan orang tua rajin memeriksakan kesehatan sang buah hati tatkala mengalami gejala PJB.

Hal tersebut dipaparkan oleh dr Elfan Moeljanto, SpJP saat menjadi pembicara dalam seminar Posyandu PJB yang diadakan Little Heart Community (LHC) bekerjasama dengan RS Jember Klinik Jum’at (19/4) di aula RS Jember Klinik.

“Orang tua harus aktif memeriksakan anak sejak dini jika mengalami gejala PJB agar tertangani dengan baik,” ujarnya.

Secara klinis dr Elfan mengungkapkan bahwa aliran darah yang mengandung O2 atau Oksigen dalam jantung akan kembali disalurkan ke otak dan ke tubuh agar dapat melakukan aktifitas.

“Namun jika mengalami kebocoran jantung/jantung bocor darah bersih yang kaya akan oksigen akan bercampur dengan darah kotor sehingga dapat mengganggu npertumbuhyan sel. Dan sekecil apapun kebocoran njantung harus ditutup dengan cara operasi karena dapat menyebabkan infeksi," katanya.

Ciri-ciri anak yang mengalami indikasi PJB diantaranya batuk pilek secara berulang-ulang, anak mudah lelah, nafsu makan berkurang, berat badan tidak bertanbah atau sulit bertambah, bahkan bisa juga mengalami pingsan.

“Ciri fisik lainnya yangmudah kita lihat tubuih berwarna kebiruan dan kuku Nampak bengkak memutih,” tuturnya.

Sementara itu dr Ayu Ekamila, SpA dalam paparannya mengungkapkan agar para orang tua “terpilih” secara aktif berkomuniksi dengan tenaga medis dalam hal ini dokter yang berkompeten agar sang anak dengan PJB dapat ditangani dengan segera.

“Bapak-ibu jangan pasif ya jika control seringlah bertanya kepada dokter yang menangani agar dapat diobati dan dapat sehat kembali,” ujarnya.

Dr Ayu juga menambahkan bahwa anak dengan PJB haruslah tetap diberikan nutrisi makanan yang baik, bergizi dan sehat. Kondisi itu agar cakupan gizi sang anak tetap terjaga walaupun dalam kondisi PJB atau dalam masa pengobatan.
“Tumbuh kembang anak setelah pasca pengobatan dan penanganan anak dengan PJB juga harus diperhatikan para orang tua,” imbuhnya.

Dr Ayu berharap agar para orang tua yang memiliki anak atau bayi dengan gejala PJB sering-sering kontrol dan komunikasi dengan dokter serta aktif bergabung dengan komunitas.

Ce Meidy selaku Koordinator LHC Jawa Timur mengungkapkan acara tersebut diadakan agar masyrakat paham akan pentingnya penanganan anak dengan PJB. Pihaknya mempersilahkan warga masyrakat jika ingun bergabung dengan komunitas LHC.

“Kami terbuka dan siap membantu jika ada buah hati kita mengalami PJB. Kita siap membantu solusi bersama,” pungkasnya.

Posting Komentar untuk "Pahamkan Penanganan Anak dengan PJB Litlle Heart Community Gelar Seminar"