Jember, MEMONUSANTARA.com Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) tahun 2019 menunjukkan kenaikan anggaran untuk hibah. Hal ini, menurut
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR., lebih banyak dipengaruhi oleh nomenklatur
dalam penyusunan anggaran.
Kepada wartawan yang mewawancarai usai
rapat paripurna DPRD Kabupaten Jember, Senin (15/10) Bupati Faida menjelaskan
kenaikan tersebut. “Itu hanya pengelompokan nomenklatur saja,” ujarnya.
Tahun sebelumnya, tidak semua hibah
bansos tidak terrealisasi. Sebagian besar hibah bansos tersebut dialihkan
menjadi belanja langsung. Semisal, semula pengajuan bantuan melalui dewan
sebesar Rp. 100 juta untuk satu kelas. Maka, dialihkan dengan pembangunan
langsung melalui Dinas Pendidikan.
“Jadi, janji kepada masyarakat tetap
terealisasi. Tapi bukan berupa uang tunai, berupa bangunan,” terangnya.
Hibah-hibah meningkat, jelas Bupati
Faida, karena beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa termasuk dalam hibah. Karena
itu, harus ada nama dan alamat penerimanya sebelum ditetapkan dalam peraturan
daerah.
“Beasiswa ini bukan program Dinas
Pendidikan, maka langsung dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD),”
jelasnya.
Bantuan kepada takmir masjid dan guru
ngaji termasuk juga dalam nomenklatur hibah bansos. Termasuk juga bantuan
kepada lansia dan difabel, yang datanya lebih lengkap dengan jumlah yang lebih
banyak.
Tahun ini juga memprogramkan hafidz dan
hafidzah mendapatkan beasiswa. Minimal satu juz bisa mendapatkan beasiswa. SD,
SMP, SMA, mahasiswa, juga santri pondok pesantren.
“Hafidz dan hafidzah adalah asset
bangsa. Siapa pun mereka, minimal satu juz akan kita beasiswa dan asuransi
kesehatan,” terangnya.
Asuransi kesehatan juga didapat anggota
keluarga hafidz dan hafidzah tersebut.
Kepada wartawan, Bupati Faida juga
menjelaskan prioritas pada tahun 2019 adalah pariwisata. Hal ini tidak lepas
dari 22 Janji Kerja.
Tahun pertama dan kedua kepemimpinan
Bupati Faida dan Wabup Kiai Muqit pada Maju Imtek dan Imtak, Jember Sehat,
Jember Bersih.
“Tahun ketiga ini sudah sesuai kita
lebih mengarah pada sektor pariwisata. Wisata Berbudaya,” tuturnya.
Sehingga, fasilitas yang menunjang
pariwisata diperbaiki. Seperti halte, jalan, bandara. Termasuk becaknya,
menjadi becak wisata.
Ada pula seratus event masyarakat. Event
ini diusulkan oleh masyarakat. Ada tim yang akan melakukan penilaian. “Dipilih
event terbaik yang memungkinkan untuk dikembangkan dan menjadi daya tarik
pariwisata,” ucapnya.
Seratus event yang dipilih ini menjadi
event rutin yang diselenggarakan dan didanai pemerintah. Namun, sepuluh event
terbaik yang akan didanai lebih.
“Akan menjadi unggulan. Tidak hanya JFC,
bukan hanya JOMC. Kita masih punya event-event yang lain. Saya yakin event-even
di desa dan di pelosok-pelosok bisa menjadi daya tarik,” pungkasnya.
Posting Komentar untuk "Pertama Kali Gunakan Slide Bupati Faida Sampaikan RAPBD 2019"