Jember, MEMONUSANTARA.com Serikat Tani Independen (Sekti) Jember menggelar aksi
memperingati Hari Tani Nasional ke-58 di depan kantor Pemerintah Kabupaten
Jember, Rabu 26 September 2018. Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. mendukung
petani untuk tidak terpecah belah.
Ketua Sekti Muhammad Juma’in meminta
Bupati Faida menindaklanjuti Peraturan Presiden tentang reforma agraria.
“Dengan membentuk gugus tugas reforma agraria di Kabupaten Jember,” ujar Juma’in
dalam pidatonya.
Pembentukan gugus tugas itu diharapkan
melibatkan Sekti sebagai pihak yang mengetahui wilayah dan pelaku, subjek dan
objek pertanian.
Sementara itu, Dr.Nurul Gufron, SH.MH.
menjelaskan, pada tanggal 24 September 2018 presiden telah menandatangani
Perpres nomor 86 tahun 2018 tentang reforma agraria.
Reforma agraria adalah mengembalikan
kembali kepada rakyat tanah yang menjadi hak rakyat. Tanah Objek Reforma
Agraria (TORA) itu salah satunya tanah numpang di zaman Belanda, tanah yang
tidak bisa diperpanjang atau ditolak perpanjangannya , tanah hak guna bangunan
yang tidak dibangun oleh pemiliknya, tanah penyelesaian konflik , tanah timbul
yaitu tanah tanah muara sungai karena proses alami yang timbul.
Pihak yang berhak menerima TORA adalah
petani yang selama ini mengelola tanah tersebut. “Yang harus dikerjakan
Pemerintah Kabupaten Jember, membuat struktur reforma agrarian,” terang Dekan
Fakultas Hukum ini.
Strutur itu, menurut Gufron, adalah
Dewan Reforma Kabupaten. Dewan ini bertugas menginventarisir tanah yang bisa
dijadikan TORA, untuk dihubungkan ke pusat dan akan ditetapkan, juga menetapkan
petani yang berhak mendapatkannya.
Bupati Faida dalam sambutannya
memberikan dukungan kepada petani. Perjuangan membutuhkan semangat dan kesabaran.
Terpenting ketulusan niat.
“Bersihkan niat dan luruskan hati. Allah
akan membukakan jalan,” tuturnya.
Bupati Faida mengingatkan jangan sampai
ada pihak yang mengaku berjuang untuk petani,tapi bukan untuk petani.
“Harus kompak, bersatu jangan mau
dipecah belah. Antar-organisasi kelompok petani se-Kabupaten Jember harus
kompak bersatu,” imbuhnya.
Terkait reforma agrarian, Bupati Faida
menjelaskan di Kabupaten Jember sudah dibuat tim penyelesaian masalah. Tim ini
sudah berjalan. Penyelesaian tanah bahkan melibatkan Dirjen Agraria.
Anggaran untuk penyelesaian masalah
tanah telah dianggarkan. Bahkan sudah dipakai sebesar Rp 23 miliar untuk
pemetaan tanah melalui program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap).
“Ada kurang lebih 20 desa yang ditargetkan
tuntas masalah pemetaan tanah,” jelas perempuan pertama Bupati Jember ini.
Di akhir sambuatnnya, Bupati Faida
mengucapkan selamat hari tani. “Selamat ulang tahunnya petani. Tetap jaga
persatuan, semangat nasional juga semangatnya masyarakat Jember,” pungkasnya.
Posting Komentar untuk "Dukungan Sepenuh Hati Bupati Faida untuk Petani Jember"