Momen para seniman ini dikemas di daerah pinggiran, dengan
penataan yang sesuai dengan visi Kabupaten Jember, yaitu cinta kaum duafa.
“Acara lebih nyaman. Guyub. Penontonnya lebih dekat dengan
panggung, dan para lansia ada di depan. Para yatim piatu ditempatkan di VVIP,” ujar Bupati Faida.
Ambulu Pandhalungan Spektakuler terselenggara atas kerjasama Dira
Park Ambulu dan Kartika Budaya. Pagelaran seni budaya ini memperingati hari
ulang tahun Jawa Pos Radar Jember yang ke-19.
Seni budaya, menurut Bupati Faida, adalah kekuatan di Kabupaten
Jember. Kekuatan itu dikenal dengan 4 C, yaitu Coffe, Cacao, Cigaratte, dan
Culture (Kopi, Kakao, Tambakau, dan Budaya).
Sukses yang diraih pagelaran Ambulu Pandhalungan Spektakuler ini
membuat Bupati Faida yakin tentang masa depan pariwisata Jember.
Apabila kegiatan seperti ini digalakkan, tuturnya, maka akan
menjadi kekuatan yang luar biasa untuk mengungkit pariwisata di Kabupaten
Jember.
“Dengan agama hidup menjadi terarah. Dengan ilmu hidup menjadi
lebih mudah. Dan, dengan seni budaya hidup akan lebih indah dan bahagia,” katanya.
General Manager Jawa Pps Radar Jember Winardi Nawa Putra dalam
sambutan pembukaan Ambulu Pandhalungan Spektakuler menyatakan biasanya gelar
seni budaya pandhalungan di kota. Namun sekarang diselenggarakan di daerah
pinggiran.
“Kali ini Jawa Pos Radar Jember menggelar seni budaya di
pinggiran-pinggiran dan dinamakan Ambulu Pandhalungan Spektakuler pada ulang
tahun Radar Jember ke-19,” terangnya.
Selain menampilkan seni budaya
Pendhalungan acara tersebut juga diisi dengan pemberian santunan untuk yatim
piatu dan lansia.
Posting Komentar untuk "Ambulu Pandhalungan Spektakuler Cinta Kaum Dhuafa "