Jember, MEMONUSANTARA.com Ayah dan
bunda, pernahkah Anda berpikir dampak apa yang akan muncul jika memberikan
fasilitas smartphone kepada anak Anda ?
Lalu atas dasar apa Ayah dan bunda mau
memberikan fasilitas tersebut ? Apa karena anak maksa agar sama dengan
teman-temannya, jika iya lalu apakah Ayah dan bunda sudah yakin bahwa anak anda
sudah mampu memilah antara konten yang patut dikonsumsi dan tidak di dunia
digital ?
Seberapa besar komitmen Ayah dan bunda
untuk mengawasi anak dalam pergaulannya di dunia digital jika memang sudah
terlanjur memberikan fasilitas smartphone kepada anak ?
Sekian pertanyaan itu diuraikan oleh
Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Jember, Ulil Albab
mengenai keresahannya setelah mengetahui adanya video yang tersebar dimana anak
perempuan sekitar umur 7 tahun sedang menonton film porno.
Dan mirisnya, ada 2 orang dewasa di
samping anak tersebut malah tidak mengawasi apa yang ditonton anak kecil itu.
Kedua orang dewasa itu diduga adalah orangtuanya dimana menurut visualiasasi
video yang tersebar, tempatnya di Samsat Kebon Nanas, Jakarta Timur, persisnya
dekat pengambilan plat nomer pada pertengahan bulan maret 2018 ini.
“Orang tua harus peduli dan berkomitmen
untuk memberikan pengawasan penggunaan gadget anaknya, peristiwa kecolongan ini
sangat miris bagi kami,” terang Ulil pada media.
Oleh karenanya, RTIK Jember sebagai
wadah relawan di dunia digital bekerjasama dengan komunitas Tanoker Ledokombo
akan menyelenggarakan pendidikan literasi digital kepada anak dan orang tua.
“Nanti kami akan memberikan pendidikan
literasi digital kepada anak-anak yang telah kami desain dalam sebuah
permainan,” ucapnya
Permainan tersebut berisi berbagai
pemahaman mengenai penggunaan internet secara sehat, lanjut Ulil, di samping
itu juga kami akan memberikan pendidikan kepada orang tua bagaimana cara
pengawasannya.
“Materinya mulai dari UU ITE, mengenal
konten hoax, apa itu hatespeech, dan banyak lagi,” imbuhnya.
Mahasiswa semester 6 psikologi
Universitas Muhammadiyah Jember ini menerangkan alasannya memilih bekerjasama
dengan Tanoker Ledokombo.
“Komunitas Tanoker ini kan fokusnya
kepada anak-anak, dimana di daerah tersebut banyak buruh migran sehingga anak
justru dirawat bukan oleh orang tuanya sendiri. Disinilah peran pentingnya,
bagaimana mengawasi anak dan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai
dunia digital yang sehat,” jelasnya.
RTIK Jember rencananya akan melaksanakan
agendanya tersebut pada Minggu (25/3) besok, yang dikolaborasikan dengan Pasar
Lumpur Ledokombo.
So, para orang tua yang budiman dan
anak-anak yang selalu ceria, jangan lupa Hari Minggu (25/3) datang ya, ke
Tanoker Ledokombo, untuk tahu lebih banyak soal literasi digital !
Posting Komentar untuk "Pentingnya Edukasi Literasi Digital Untuk Anak"