Jember,
MEMONUSANTARA.com Dinas
Kesehatan Pemerintah Kabupaten Jember bekerjasama dengan Rumah Sakit Bina Sehat
dan Yayasan John Fawcett Foundation (JFF) serta berbagai pihak menggelar
bakti sosioal gropyokan operasi katarak.
Hari pertama gropyokan operasi katarak
di RS Bina Sehat disaksikan langsung Bupati Jember dr Hj Faida, MMR. Menurut
Bupati Faida aksi sosial operasi katarak menargetkan 100 operasi setiap hari
selama empat hari.
Hal ini disampaikan Bupati Jember dr.
Hj. Faida, MMR., saat meninjau pelaksanaan operasi katark di RS Bina Sehat,
Rabu (28/2).
“Target empat hari kedepan 400 pasien. Satu hari 100 pasien, dengan pembagian 75 pasien dioperasi di kamar operasi di bus dan 25 pasien operasi di kamar operasi di rumah sakit, sehingga kamar operasi yang lain tetap bisa di gunakan,” jelasnya.
“Target empat hari kedepan 400 pasien. Satu hari 100 pasien, dengan pembagian 75 pasien dioperasi di kamar operasi di bus dan 25 pasien operasi di kamar operasi di rumah sakit, sehingga kamar operasi yang lain tetap bisa di gunakan,” jelasnya.
Selain operasi katarak, bakti sosial ini
juga diisi dengan pemasangan bola mata palsu, serta pemberian kacamata gratis. Sebelum
operasi, pasien di-screening. Bagi yang perlu dioperasi maka dilakukan tindakan
medis tersebut.
Namun, bagi pasien yang tidak memerlukan
operasi diberikan kacamata. Ada 2.000 kacamata disediakan bagi pasien.
“Ini jaman now, dokter spesialis mata
yang turun ke lapangan,” ujar Bupati Faida terkait screening katarak yang telah
dilakukan di beberapa tempat.
“Dulu pasien yang dibawa ke rumah sakit.
Saat ini, pasien yang telah positif katarak diperiksa dokter mata kemudian
dibawa ke rumah sakit,” lanjutnya.
Lebih jauh dijelaskan, terdapat 20
pasien pasang mata palsu dari luar kota. Pasien yang paling jauh berasal dari
Bandung. Bagi pasien luar kota, masih jelas bupati, telah disiapkan tempat
untuk menginap di aula diklat.
Terkait dana operasi, Bupati Faida
mengungkapan sumber dana operasi tidak dari APBD. Dana diperoleh dari kerjasama
RS. Bina Sehat dengan JFF (Jhon Fawcett Foundation), yayasan yang mengelola
urusan kemanusiaan di bidang mata.
Ada juga bakti sosial yang sumber
dananya dari APBD. Namun masih belum dilaksanakan. “Kita masih punya pekerjaan
rumah 1.500 pasien hernia dan 200 pasien bedah saraf. Ini yang akan kita
lakukan berikutnya,” tutur bupati.
Endrawati, salah satu anak pasien pasang
bola mata palsu, menyampaikan, mengetahui bakti sosial ini dari Puskesmas
Arjasa. Sebelumnya ia tidak pernah mendapat
kesempatan seperti saat ini. Apalagi pengurusan administrasi yang mudah.
Ia mengantar sang ibu menyelesaikan
prosedur sebelum pemasangan bola mata, yang membutuhkan waktu 3-4 hari agar
bisa dipasang.
Endrawati menaruh harapan besar terhadap
aksi sosial ini. “Saya sampaikan terimakasih, karena program ini tidak dipungut
biaya bagi semua golongan, dan semoga semakin baik kedepannya,” ucapnya.
Posting Komentar untuk "Ratusan Pasien Dhuafa Dilayani Operasi Katarak di RS Bina Sehat"