Jember, MEMONUSANTARA.com Olivia selamat saat persalinan kritis dirantau, RS
Sanglah-Denpasar, Bali. Dia sekaligus melengkapi daftar warga miskin Jember
dirantau yang mendapat layanan pembiayaan kesehatan gratis.
Bukti tersebut sesuai
janji ke-13 duet Bupati Jember dr Hj Faida MMR-Wabup KH Abd Muqit
Arif,”Memberikan layanan kesehatan gratis bagi semua masyarakat, dan melakukan
operasi gratis bagi dhuafa”.
Kemarin, Jumat (19/1), Perjanjian Kerjasama (PKS)
Bupati Jember diwakili Dinas Kesehatan Pemkab Jember juga telah diperbaharui,
diteken bersama manajemen RS Sanglah, untuk penanganan pasien ke-2.
Sekadar diketahui, Olivia Lesmana (41) warga Jalan
Jawa No 24 Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, nyaris
terenggut nyawanya saat melahirkan di RS Sanglah, Denpasar, Bali.
Namun atas kuasa Allah SWT nyawa bayi dan ibunya
selamat. Keluarga kuli bangunan yang merantau ke Bali ini, tragis. Karena
kondisi ibu asal Wuluhan Jember ini kritis. Tekanan darah tinggi, bayi di dalam
kandungan terancam akibat air ketuban sudah pecah.
Usia kandungan kebetulan memasuki bulan ke-8, sehingga
oleh Timan (47) suaminya yang seorang kuli bangunan ini langsung dilarikan ke
Unit Gawat Darurat (UGD) RS Sanglah untuk persalinan.
Tidak diduga perawatan medis di RS Sanglah secara
paripurna baik operasi kandungan, dan penanganan bayi membutuhkan biaya besar.
Nilainya Rp. 74 juta lebih.
Menurut Timan, operasi terpaksa disetujui dilakukan
oleh Tim Dokter Sanglah, Denpasar. Timan, suami pasien kelas III ini hanya
berharap istri dan anaknya selamat. Gajinya Rp 75 ribu sehari, yang dia
kumpulkan tidak mencukupi. Dia baru satu tahun setengah merantau nasib di Bali.
Dia harus menanggung biaya obat, biaya persalinan,
operasi, dan perawatan bayi yang terkena dampak pendarahan si ibu.
“Saya tidak tahu ke mana lagi harus mencari uang.
Pinjam ke mana mana tidak cukup. Saya dengar waktu itu program Bupati Faida
Wabup Pak Kiai Muqit itu memberi layanan gratis bagi semua masyarakat Jember.
Maka saya mengajukan melalui Dinas Kesehatan, ” ujar Timan.
Dari bantuan relawan, teman dan beberapa tokoh di
Jember kabar itu disampaikan kepada Bupati Jember dr Hj Faida MMR. Kebetulan
juga baru saja diterbitkan Perbup layanan SPM bagi masyarakat, Mei 2017.
Persyaratan dan administrasinyapun langsung diproses
Dinas Kesehatan Pemkab Jember yang dipimpin dr. Siti Nurul Qomariah.
Akhirnya, Olivia Lesmana (44), dan Bayi Haikal Sakti
Fardhan (6 Bulan) kini sudah terbebas dari tanggungan biaya di RS Sanglah,
karena meraih manfaat program ke-13 janji kerja Faida Muqit.
“Alhamdulillah, sesuai himbauan kita di mana-mana agar
masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan terutama ibu hamil kritis akan
dibiayai Pemerintah Kabupaten Jember dilaporkan ke kita, sehingga kita bisa
eksekusi penanganan cepat, ” ujar Faida, Bupati perempuan pertama di Jember
ini.
Selain itu, pada 2017 selain telah menandatangani
Perbup untuk SPM (surat pernyataan miskin) bagi masyarakat Jember, juga
meluncurkan program FAI (Fokus Ibu dan Anak) untuk menekan angka kematian ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Kini, RS Sanglah juga sedang memberikan laporan dan
memproses pasien kedua yang juga seorang ibu hamil kritis yang melahirkan atau
persalinan karena menelan biaya lebih besar yakni Rp 119 juta.
Keluarga Timan yang indekost di Jalan Batuyang, 59
Batu Bulan Gianyar Bali ini, mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada
Faida Muqit, yang dengan realisasi janji kerjanya sangat membantu dan
menyelamatkan nyawa ibu melahirkan seperti istri dan anaknya.
“Saya tidak bisa berkata-kata, terima kasih yaa Allah.
Engkau berikan kami pemimpin kepala daerah Jember yang amanah dan sangat peduli
nasib orang tidak punya sepeti kami, terima kasih Bu Bupati, sekali lagi terima
kasih, ” ujarnya sambil mengusap linangan air mata yang mulai membikin basah
dan sembab wajahnya.
Posting Komentar untuk "Bukti Nyata Program 22 Janji Kerja Selamatkan Persalinan Warga Tak Mampu Asal Jember di Bali"