Kualalumpur, MEMONUSANTARA.com Mendengar kabar meninggalnya
warga Jember di tanah rantau Malaysia tak terurus selama beberapa hari di salah
satu rumah sakit membuat Bupati Jember
dr. Hj. Faida, MMR tidak bisa tinggal diam.
Tanpa menunggu waktu lama Bupati perempuan
pertama di Kabupaten Jember ini berangkat ke Surabaya menuju Bandara Juanda
untuk terbang ke Malaysia. Ia berangkat pukul 21.30 dari Pendapa
Wahyawibawagraha, Senin (11/6).
“Saya mohon doa dan keselamatan supaya
saya dalam mengurus pemulangan jenazah warga Jember yang meninggal di Malaysia
ini diberi kelancaran dan bisa lebaran di Jember,” ujar Bupati Faida.
Amintyas Wahyudi merupakan warga Dusun
Sumuran, Desa Klompangan, Kecamatan Ajung ini tidak tercatat sebagai TKI resmi.
Setelah mendapat perawatan akibat infeksi otak, pria 30 tahun ini meninggal di
salah satu rumah sakit di Kuala Lumpur, Malaysia.
Ketiadaan biaya membuat jenazahnya
tertahan. Lebih dari dua minggu. Biaya yang dipatok pihak rumah sakit sebesar
14.000 RM. Dalam rupiah sebesar Rp. 56,5 juta. “Memang biayanya harus dibayar
lunas,” terang bupati sesampai di Kuala Lumpur.
Biaya itu ditanggung Pemerintah
Kabupaten Jember. Jenazah Amintyas Wahyudi pun bisa dipulangkan ke Tanah Air.
Pemakaman di keluarga almarhum yang tinggal di Lingkungan Panili, Kelurahan
Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates.
Camat Ajung Slamet Wijoko mendapat
perintah dari Bupati untuk menyiapkan armada penjemput. Satu kendaraan rombongan
penjemput, dan satu unit ambulans.
“Kami terus menerus memberi pemahaman
kepada keluarga. Kami minta jangan khawatir, Insyallah Pemkab Jember
akan mengurus segala sesuatunya,” kata Slamet Wijoko kepada wartawan.
Dalam status facebooknya, Bupati menegaskan
pemerintah harus hadir untuk melindungi tenaga kerja Indonesia (TKI). Namun,
bagi dokter yang juga aktifis ini, faktor utamanya adalah kemanusiaan.
“Urusan kemanusiaan harus secepatnya
diselesaikan,” katanya.
Sebelum menangani sendiri pemulangan jenazah,
Bupati menyebut telah mentransfer uang untuk melunasi biaya rumah sakit.
“Ternyata mekanisme transfer uang
pembiayaan pengobatan selama berada di rumah sakit Kuala Lumpur tempat pasien
berobat hingga pemulangan jenazahnya, belum bisa menyelesaikan persoalan,”
tulisnya di facebook.
“Untuk itu pemerintah harus hadir untuk
mengetahui duduk persoalan sebenarnya agar perlindungan TKI asal Jember
benar-benar dirasakan,” masih di facebooknya.
Kepada masyarakat Jember, Bupati meminta
peristiwa ini untuk menjadi pelajaran penting.
“Dan, kami mengimbau kepada warga Jember
yang menjadi TKI untuk segera mendaftarkan diri ke Disnaker. Hal ini agar bisa
dicatat dan terurus segala kelengkapannya, karena musibah datang tidak ada yang
bisa menolak,” pesannya.
Posting Komentar untuk "Warga Jember Meninggal di Malaysia tak Terurus Bupati Faida Turun Tangan Langsung"